GETUK KETHEK SALATIGA
Demikian
nama jenis makanan yang berbahan baku dari singkong/ ubi kayu ini muncul justru
diberikan oleh konsumen / para pelanggan getuk kethek “Satu Rasa” yang telah
lebih awal mengenal sebagai petunjuk agar dapat menemukan alamat yang tepat
untuk bisa membeli getuk sebagaimana yang diharapkan alias tidak keliru dengan
getuk-getuk hasil produk yang lain, bahwa di depan rumah penjual getuk tersebut
terdapat peliharaan / memelihara seekor “Kethek” (Monyet), disamping alamat
lengkapnya adalah Jln. Argo Tunggal No. 9 Argo Mulyo Salatiga, tepatnya +
100 M masuk gang kearah timur dari pertigaan ABC Salatiga (Arah Solo –
Semarang).
MENGAPA
GETUK KETHEK “SATU RASA”
Getuk Kethek “Satu Rasa” cukup diminati oleh
para pemburu kuliner yang datang ataupun melewati Kota Salatiga sebagai
oleh-oleh khusus maupun alternatif, alasannya sederhana saja : karena getuk
merupakan jenis makanan nDeso yang telah dikenal masyarakat sejak jaman
“behula” hingga kini masih menjadi kelangenan, bahkan “ngangeni” bagi sebagian
orang / kalangan tertentu pada umumnya.
Lebih
spesifik lagi bahwa getuk kethek yang dikemas dengan label “Getuk Satu Rasa”
bergambar Kethek/Monyet pada kardus pembungkusnya ini memiliki ciri khas yaitu
diproses tanpa menggunakan bahan pengawet, tanpa zat pewarna maupun zat kimia
lainnya sehingga para pelanggan getuk tak perlu khawatir akan terdapatnya
kandungan unsur radikal bebas yang membahayakan bagi kesehatan.
KOQ
ADA JENIS MAKANAN GETUK KETHEK ?
Tentang
riwayat usaha getuk kethek ini, konon ceritanya adalah usaha yang dirintis oleh
Buyut USREG (Almh) yang dengan sabar menekuni usaha keluarga berupa aneka
makanan berbahan baku dari singkong, diantaranya adalah berjenis “Getuk” yang
dijajakan dipasar dan lokasi sekitar ABC Salatiga pada tahun 1965 an dimana
kondisi pada periode tahun-tahun tersebut sangat sulit bagi sebagian warga
masyarakat untuk mendapatkan makanan yang membuat perut kenyang dan getuk Buyut
Usreg laku keras dibeli sebagai makanan tambahan / alternatif pengganti nasi
beras.
Demikian
dari tahun ke tahun bersama dinamika pasang surut yang mewarnai suatu usaha
keluarga kemudian usaha getuk ini dilanjutkan oleh Nenek Suwarni/Mbah Samsi.
Seiring dengan majunya jaman trend modern dan terjadinya pergeseran selera /
pola konsumsi masyarakat yang ditandai dengan banyak merebaknya jajanan
pabrikan modern maka jajanan getuk yang merupakan makanan tradisional dirasa
mulai ditinggalkan oleh masyarakat pembeli.
Adalah
sebuah “Ide Cemerlang” oleh Nenek suwarni / Mbah Samsi, sebuah gagasan
sederhana yang diwujudkan dengan tekat kuat dan ternyata membuahkan hasil yang
sangat berharga bagi keluarga yaitu pangsa pasar yang lebih stabil dan
berkelanjutan.
Dengan
kerendahan hati dan kesederhanaannya Nenek Suwarni / Mbah Samsi mengawali
mengenalkan jajanan getuk bercita-rasa “Manis Gurih Harum” dengan perpaduan
komposisi yang pas antara bahan baku singkong kelapa dan gula pasir asli.
Suatu
“langkah” oleh Nenek Suwarni / Mbah Samsi dalam mempertahankan usaha keluarga /
menjajakan getuk agar tetap diminati pembeli (perlu diketahui bahwa getuk yang
dijajakan sebelumnya hanya berasa asin saja).
Manusia
berupaya Tuhan memberkahi, alhasil getuk Nenek Suwarni/Mbah Samsi dimulai sejak
tahu 1990 an dengan cita rasa yang baru dapat diterima oleh pembeli, sejalan
dengan animo sebagaian masyarakat yang kembali tertarik pada makanan
tradisional dengan memilih jajanan tanpa kandungan kimiawi (Getuk Kethek lah
salah satunya).
Hingga
kini getuk tradisional yang dikelola Nenek Suwarni / Mbah Samsi dibantu oleh
anak-anaknya (Pak San dan Pak To) yang selanjutnya dikemas dengan label Getuk
Kethek “Satu Rasa” dari Salatiga ini tetap exis dijajakan diantara kepesatan
semarak munculnya jajanan aneka makanan modern.
CABANG
GETUK KETHEK SALATIGA DI UNGARAN
Agar
pembeli lebih mudah mendapatkan jajanan getuk kethek ini dibuka pula cabang
Penjualan Getuk Kethek “Satu Rasa” di Unggaran terletak di Jl. Sembungan Utara No1 (di belakang POLTAS Ungaran, yang
dikelola oleh Pak Munhardi dan Pak Andri (anak dari Nenek Suwarni/Mbah Samsi)
yang tentu saja mengusung resep pengolahan dari orang tuanya dengan cita rasa
yang serupa dan sama, kalau di Salatiga dapat memesan getuk kethek melalui
nomor telepon 0298 315374 di Cabang Ungaran
dapat dipesan melalui nomor HP 081392070777
Dengan
memperhitungkan waktu jarak tempuh perjalanan, pembeli dapat mempertimbangkan
membeli getuk kethek di Salatiga atau kah di Ungaran, maklum getuk kethek yang
diolah secara original tanpa bahan pengawet ini hanya mampu bertahan selama 5
sampai 6 jam pada kondisi udara diluar kulkas, bila menghendaki dikonsumsi
selebihnya waktu tersebut tentunya harus disimpan pada kulkas sebelum kondisi
getuk menjadi sayub/basi.
Ditulis
oleh keluarga Getuk Kethek untuk melengkapi artikel-artikel mengenai Getuk
Kethek “Satu Rasa” yang telah lebih dulu dimunculkan oleh para simpatisan Getuk
Kethek Salatiga.